Koin Peduli Presiden - Sisihkan seratus rupiah untuk Susilo Bambang Yudhoyono
Kerbau, itulah sosok yang gambar yg ada di uang 100 rupiah, namun kerbau ini sangat berguna dibanding kinerja SBY, hal yang sangat memalukanpun terjadi ketika seorang presiden mengeluhkan gaji yang tak pernah naik, bahkan hal ini telah dilakukannya sebanyak 3 kali, yakni kepada PNS, Pejabat BUMN, dan kali ini Tentara.
Sungguh sangat memalukan memang presiden yang sangat suka pencitraan ini, padahal Gajinya lebih besar dibanding Presiden di negara maju, bahkan celana dalam keluarganya saja dibiayai oleh negara sebesar 800juta rupiah pertahunnya, belum lagi tunjangan lainnya.
Untuk itu, saya selaku rakyat jelata merasa iba kepada RI1 ini
Ayo bantu presiden kita ini untuk memenuhi 4 sehat 5 mabok dalam memenuhi gizinya sehari-hari
dengan Uang seratus rupiah, maka anda membantu presiden dalam menaikkan gajinya
Semoga SBY cepat gemuk, dengan uang receh dari rakyat
Lanjutkan!!
Sungguh sangat memalukan memang presiden yang sangat suka pencitraan ini, padahal Gajinya lebih besar dibanding Presiden di negara maju, bahkan celana dalam keluarganya saja dibiayai oleh negara sebesar 800juta rupiah pertahunnya, belum lagi tunjangan lainnya.
Untuk itu, saya selaku rakyat jelata merasa iba kepada RI1 ini
Ayo bantu presiden kita ini untuk memenuhi 4 sehat 5 mabok dalam memenuhi gizinya sehari-hari
dengan Uang seratus rupiah, maka anda membantu presiden dalam menaikkan gajinya
Semoga SBY cepat gemuk, dengan uang receh dari rakyat
Lanjutkan!!
Sunday, January 23, 2011
|
Label:
Kebo,
Kerbau,
Koin Peduli SBY,
Koin Seratus,
Koin Susilo,
Koin Susilo Bambang,
Peduli Bambang Yudhoyono,
Peduli Kasih SBY,
SBY ingin Naik Gaji,
SBY Miskin,
Seratus Rupiah,
Susilo Bambang Yudhoyono
|
This entry was posted on Sunday, January 23, 2011
and is filed under
Kebo
,
Kerbau
,
Koin Peduli SBY
,
Koin Seratus
,
Koin Susilo
,
Koin Susilo Bambang
,
Peduli Bambang Yudhoyono
,
Peduli Kasih SBY
,
SBY ingin Naik Gaji
,
SBY Miskin
,
Seratus Rupiah
,
Susilo Bambang Yudhoyono
.
You can follow any responses to this entry through
the RSS 2.0 feed.
You can leave a response,
or trackback from your own site.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment